Sabtu, 31 Mei 2014

Usaha sampingan modal kecil

1 komentar
Usaha sampingan biasanya berupa usaha selingan dari pekerjaan utama yang kita lakukan sehari-hari, jenis usaha ini biasanya di dirikan karena keinginan untuk mendambah pundi-pundi pendapatan yang semakin hari semakin tidak cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. 
Walaupun usaha sampingan ini penting, sering kita menemukan orang yang sudah memiliki tekad yang kuat untuk membuka usaha sampingan namun masih terkendala dalam berbagai hal yang membuatnya belum juga action. 


Agar semakin menambah pengetahuan Anda dalam hal usaha sampingan dan meminimalisir resiko kerugian berikut kami coba tampilkan beberapa jenis usaha sampingan modal kecil berikut ini.

1.    Bisnis online
Bisnis ini bisa menjadi pilihan untuk anda, terutama bagi anda yang hobi berselancar di dunia maya. Bisnis ini sendiri tidak akan mengikat waktu anda yang terpenting anda focus saat menjalankannya walaupun hanya sebentar. Salah satu jenis bisnis online yang sanat sedikit dalam mengeluarkan modal adalah dropshiper atau reseler, kita “hampir” tidak ada modal disini dan potensi sangat besar, asal pas membidik pasar.

2.    Membuka rental PS
Usaha ini juga dapat anda bangun untuk bisnis sampingan, cukup anda membuka rental saat pekerjaan utama anda selesai, atau bisa juga membayar karyawan dari sekitar rumah untuk menjaga saat anda tidak ada di rumah.  Dalam bisnis ini Anda hanya membutuhkan modal beberapa perangkat Play station, televisi tagihan listrik bulanan saja.

3.    Jual pulsa elektrik
Bisnis pulsa elektrik adalah jenis bisnis sampingan yang tidak menguras waktu serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Namun kelebihannya bisnis ini sering deadlock akibat dari pembayaran uang pembelian pulsa yang di kredit, jadi pastikan walaupun saudara dan teman dekat sekalipun, agar jangan sampai meminjam apalagi dalam waktu yang lama karena akan membuat bisnis pulsa Anda terancam tidak berkembang.

4. Menjual keahlian
Menjual keahlian berati menjual skill yang Anda miliki baik saat didapatkan di bangku kuliah, bakat maupun belajar secara otodidak. Jenis bisnis ini hampir tidak membutuhkan modal sama sekali karena kita hanya menjual keahlian yang sudah kita miliki seperti desain grafis, jasa pembuatan website, content writing, translator, dan berbagai jenis bisis lainnya.
Read more ►

Kiat Kiat Melakukan Prospek Kepada Pelanggan

0 komentar
Prospek terkadang memiliki konotasi yang sangat buruk di tengah masyarakat karena kata ini erat sekali dengan salah satu jenis usaha yang paling dihindari yakni MLM atau multi level marketing. Prospek pada bisnis MLM lebih sering diartikan ‘’dikejar sampai ke ujung dunia sampai dapet!’’. Sehingga konotasinya pun berbuah negatif karena berbagai cara buruk  prospek yang menyertainya.

Berkaca dari hal tersebut maka disini kita tidak akan membahas prospek dari kacamata MLM, namun prospek disini yaitu terhadap calon konsumen ataupun konsumen yang ingin kita jaring agar mau membeli produk kita lagi. Untuk mendekati prospek ini, salah satu cara paling klasik namun paling ampuh, yaitu dengan cara follow up. 

Follow up juga tidak sedikit yang salah mengartikannya sebagai suatu kegiatan yang bersifat memaksa, padahal seorang konsumen mempunyai hak untuk membeli barang dagangan dimanapun yang mereka inginkan. Berkaca dari fakta ini, terkadang tindak lanjut follow up dirasa masih sulit untuk dilakukan bagi mereka yang sedang menggeluti usaha apapun. 


Berikut merupakan kiat-kiat melakukan follow up yang benar terhadap prospek:

Selalu Perhatikan Jam

Memang sangat penting untuk dengan gesit dan sigap untuk memasarkan sebuah produk, namun yang lebih penting adalah menghargai orang yang kelak akan membeli produk tersebut, pada konteks ini adalah menghargai waktu mereka. Salah satu cara terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan menanyakan kepada target prospek, kapan waktu yang tepat untuk menghubunginya terkait produk yang akan ditawarkan. Dengan memberikan pertanyaan demikian, calon konsumen akan menghargai waktu si pebisnis juga.

Gunakan Fasilitas E-Mail

Mengirimkan promotion letter melalui email merupakan hal yang sangat lumrah bagi seorang pebisnis. Dari perspektif konsumen sekalipun hal ini masih bisa diterima, dibandingkan jika mereka harus menerima gempuran SMS dan telepon yang tidak ada habisnya. Untuk mengirim email yang baik, maka perhatikan kualitas pesan yang ingin disampaikan, misalkan penjelasan singkat mengenai produk beserta harganya. Hindari mengirim pesan dalam rutinitas yang sering, konsumen bisa kesal dan bukan tidak mungkin melaporkan si pengirim pesan sebagai seorang spammer. Lebih baik sedikit email namun berkualitas dan menarik di banding banyak email namun hanya berisi spam.

Jangan Memaksa

Terkadang kalimat “jangan memaksa” merupakan faktor yang sangat sulit dihapus bagi seorang pebisnis. Dengan keharusan suatu produk laku terjual, terkadang memaksa merupakan salah satu rutinitas yang hampir pasti ada di sela-sela percakapan. Jangan sampai seorang konsumen merasa terintimidasi dengan paksaan yang mereka terima. 

Alih-alih memperhatikan produk yang ditawarkan, kemungkinan yang bisa terjadi adalah mereka mengirim surat keluhan pelanggan dan tidak segan-segan untuk menyebarluaskan informasi tersebut dimana-mana (media online, obrolan mulut ke mulut). Jika hal itu sampai terjadi, maka sulit untuk bangkit dari situasi ini dan kemungkinan bisnis yang digeluti bisa berakhir seketika.

Coret Prospek Yang Tidak Prospek

Jangan membuang usaha dan tenaga yang percuma hanya dengan mengejar satu konsumen. Jika seseorang sudah menolak ada baiknya seorang pebisnis beralih ke prospek lainnya. Atau jika memiliki produk lain yang bisa ditawarkan, bisa saja kembali mencoba untuk melakukan prospek-ing, namun harap diingat bahwa biasanya ketika seseorang sudah menolak, sulit untuk berharap mereka bisa mengubah pikirannya dalam sekejap.
Read more ►
 

Copyright © spent my time Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger